Jumat, 22 Juni 2012

my memories

Tuhan,,,,
sudah sebulan orang yang sangat aku sayangi berada di sana. di tempat yang tak pernah aku duga sebelumnya. tapi, mungkin inilah takdir hidup yang harus aku dan dia lakoni. sepahit dan sesakit apapun kan kami terima. kami tak akan mengelak dari apa yang telah engkau takdirkan Tuhan. hanya 
saja kami mohon tunjukanlah kami jalan keluar untuk semua masalah yang kami tanggunga saat ini. ampunilah segala apa yang pernah kami perbuat, insya allah kami kan menuju jalan yang engkau ridhoi. kami tahu akan kesalahan dan dosa besar yang telah kami perbuat hingga inilah mungkin ujian yang engkau berikan untuk kami. ujilah kami dengan kemampuan kami dan kami yakin ujianmu tak lebih dari apa yang dapat kami bawa. air mata ini tak habisnya terus berlinang membasahi pipi, rasa sakit dalam perasaanku juga terkadang menghujam sangat terluka,,,karena dialah orang yang aku sayangi yang dapat mencarikan nafkah untuk hidup kini kau beri cobaan. tuhan dalam diamku ku patri doa sekiranya engkau menunjukkan dan memberi jalan keluar masalah ini hingga dia orang yang kusayang dapat lagi mencarikan kami sekeluarga sesuap nasi untuk masa depan kami yang masih panjang. 
Tuhan,,,
atasmu  kami menyerahkan segalanya karena engkaulah yang maha segalanya dalam segala sesuatunya. limpahkanlah kesehatan dan kekuatan hingga kami mampu melalaui ini dengan rasa tegar dan ikhlas. tetapkanlah dalam pendirian kami sekeluarga rasa ikhlas agar kami tergolong hambamu yang taat. berilah jawaban yang membuat hati kami senang dengan kabar baik esokkkkkkk.............terima kasih ya Tuhan,,,,,,,semoga engkau mengabulkan doa-doa dan permintaan hamba, i love you god//////////

Sabtu, 02 Juni 2012

CINTA TERLARANG DI KAMPUS UNGU (Oleh: Indayani)



    Pagi yang cerah dan warna merah yang mulai nampak di ufuk timur mengiringi langkahku yang dipenuhi rasa deg-degan. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari pertama aku masuk kuliah. Kupandangi tiap-tiap hamparan yang ada di sekelilingku sepanjang perjalanku menuju kampus. Tak ada rasa lelah, meski jarak yang harus kutempuh lumayan jauh dari kostanku. Tapi, yang tak bisa terhenti  ialah rasa takut dan deg-degan itu. Menurut informasi yang pernah aku dengar dari salah seorang seniorku, dunia kampus itu jauh berbeda dengan dunia dimasa sekolah . Di kampus akan di temui hal-hal yang aneh dalam mulai dari penampilan mahasiswanya yang gondrong, kribo, dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, tidak selamanya penampilan mencerminkan bahwa orangnya jahat dan berhati tidak baik dan satu lagi memasuki dunia kampus harus siap mental dan fisik.  Pikiran-pikiran itulah yang kini pada akhirnya membawaku di penghujung gerbang kampus ungu fakultas bahasa dan sastra. Apa yang sepanjang jalan aku pikirkan ya, benar kutemui. Begitu banyak mahasiswa yang berpenampilan rambut panjang, rembut kribo, rambut gimbal,celana robek-robek, dan lain-lain sebagainyalah.
    Berlahan tapi pasti kulangkahkan kakiku bersama segerombolan teman-temanku yang lain menuju ruangan. Sampai pada ruangan kami saling kenalan lalu mulai saling bertukar pengalaman. Sudah sekitar setengah jam dosen yang akan mengajar mata kuliah hari pertama itu belum juga datang. Sebagian dari teman-teman agaknya sudah gelisah dan ingin pulang dan pada akhirnya hanya aku dan lima orang temanku lainnya yang masih bertahan menunggu kedatangan dosen. Aku  khawatir jangan sampai aku juga ikut pulang lalu dosennya datang. Kedaan kampus pada hari itu lumayan sepi tidak seperti hari biasanya karena masih kuliah perdana. Ketika asyik bercerita tiba-tiba datang seorang laki-laki yang tidak kami kenal yang jelas dia juga adalah mahasiswa fakultas bahasa dan sastra. Spontanitas kami diam tanpa sepatah kata karena, tampangnya sangat menyeramkan ditambah lagi dengan matanya yang merah.
“Maaf mengganggu katanya waktu itu. Bisakah kalian memberikanku uang  untuk ke warung. Spontanitas ketua tingkatku kala itu berkata” sepuluh-sepuluh mo kak die?” lalu kami enam orang masing-masing mengeluarkan uang sebesar sepuluh ribu rupiah dan di berikan pada senior itu. Jadi, jumlah uang yang kami berikan waktu itu ialah enam puluh ribu rupiah. Setelah itu kami semua segera keluar ruangan dengan rasa takut dan gemetaran.
Sepanjang jalan pulang, aku masih tak bisa menghilangkan rasa takut itu badanku masih terasa gemetaran.
 Ah,,, utung aja nggak di pukul batinku.
***
Keesokan harinya, hari-hari kuliah aku jalanai sebagaimana teman-temanku yang lainnya. Tapi, rasa takut itu masih ada dalam pikiranku hanya saja aku berusaha membuang itu jauh-jauh. Sudah sekitar lima bulan aku lalui hari-hari dengan beraktivitasa belajar di kampus ungu, banyak hal-hal baru yang aku temukan. Akan tetapi, yang lebih buatku tak habis pikir di kampus ungu tempat aku kuliah aku temukan cinta terlarang. Awalnya aku hanya mengira bahwa cinta terlarang itu hanya ada di sinetron, film, dan cerita-cerita orang-orang saja. Namun, kali ini aku menyaksikan cinta terlarang itu dengan mata kepalaku sendiri. Teman satu tempat tinggalku yakni firda dari fakultas bahasa dan sastra dan anggraeni (grian)  dari universitas yang sama akan tetapi, beda fakultas terikat hubungan cinta terlarang.
Bermula dari rasa curiga dan gerak-gerik mereka hari-hari yang membuatku penasaran ingin selalu menyelidiki. Bagaimana tidak, tiada hari yang firda lalui tanpa mendapat perhatian penuh dari grian. Hampir semua apa yang firda inginkan grian tidak pernah menolak sekalipun. mereka berdua kelihatan mesrah layaknya sepasang kekasih. Tapi, kala itu aku berusaha membuang pikiran yang tidak-tidak tentang mereka jauh-jauh.
“agh,,,,kenapa ya, aku selalu mau tau tentang mereka berdua. Padahal aku tahu kalau anggraeni (grian) itu adalah seorang cewek.
Hari demi hari tak jarang aku selalu memperhatikan mereka berdua. Hingga pada suatu ketika  dengan segan aku mendekati grian yang kelihatannya lagi bersedih  dan pura-pura bertanya.
 “ em,,,kamu kenapa kok kelihatannya lagi sedih? Ada masalah ya, cerita dong siapa tahu saja aku bisa bantuin kamu.
“nggak kok kak. Aku hanya pengen sendiri saja.
Ah,,,,yakin kamu nggak ada masalah. Udah deh nggak usah di tutup-tutupin itu mah udah kelihatan kok dari raut wajahmu. Tapi, aku juga nggak akan maksa kamu buat cerita sama aku. oh ia firda kemana?
“emm,,,firdaanya lagi keluar sama kak briyan kak.
Emm,,, dari situ aku yakin kalau grian pasti kesal pada firda. Bagaimana tidak tadinya mereka asyik-asyik saja tapi, setelah firda pergi bersama briyan ada yang aneh diraut anggraeni  (grian) dan itu sama sekali tidak dapat di tutupi. Beberapa hari setelah kejadian itu terulang, mungkin karena grian tidak kuasa lagi menahan sakit hati yang selama ini dirasakannya dengan wajah yang sangat sedih grian datang menghampiri kesendirianku kebetulan pada malam itu suasana sepi, orang-orang rumah pada keluar.
Kakak,,,,katanya waktu itu.
Kenapa dek?em,,,kenapa menangis?
Kakak kenapa ya perasaanku sakit sekali?
Em,,,orang yang lagi sakit hati itu biasanya tidak sakit begitu saja pasti ada sebabnya. Ada apa? Ceritalah siapa tahu aku bisa memberikanmu solusi. Tapi, secara tidak langsung aku sebenarnya tahu apa yang tengah membuat hatimu sakit seperti ini hanya saja kamunya tidak mau terbuka denganku ya....sudah.
Bukannya aku tidak mau cerita atupun terbuka dengan kakak. Selama ini aku hanya ingin memilah-milah mana orang yang tepat buat tahu tentang aku dan mengerti dengan apa yang terjadi dengan hidupku saat ini. Kalaupun   sekarang aku berbagi sama kakak mungkin kakak adalah orang yang kupercaya buat simpan rahasia ini. Ya, aku tidak pernah tahu dengan apa yang telah Tuhan  rencanakan buat hidupku kak. Saat ini aku tahu bahwa apa yang aku lakukan salah. Tapi, aku sudah berusaha untuk membuang semua itu jauh-jauh dan sekuatku juga tidak bisa. Kakak aku sayang sama dia, bukankah selama ini apa yang tengah dia inginkan dari aku selalu kuturuti dan tidak sekali pun aku pernah menolak itu. Dia selalu diami aku tanpa sebab pun aku selalu yang lebih dahulu meminta maaf karena, aku tidak mau kehilangan dia. Tapi, aku tidak pernah habis pikir kenapa dia tidak pernah mengerti dan menghargaiku walau itu hanya sedikit dan kini aku merasa sakit dibuatnya. Bukan hanya sekali dia selalu mendiamkanku tanpa sebab tapi, sudah berulang kali.
    Telah banyak kata-kata yang terlisan dari bibir grian. Jujur awalnya aku tidak mengerti siapa yang dia maksud sangat disayangi itu. Akan tetapi, lama kelamaan aku memahami ternyata orang yang dia maksud adalah firda sahabat karibnya selama ini dan yang ada di benakku sayang yang grian maksud ialah sayang hanya sebatas seorang sahabat. Akan tetapi, sayang yang dimaksud ialah sayang lebih dari itu. Aku pahami maksudnya itu. 
    Hufff,,,, jadi nggak ngerti dek aku dengan kemauan perasaanmu. Kenapa kamu harus menyayanginya bahkan kamu takut kehilangnnya. Kamu tahu kalau firda itu sebenarnya sama denganmu , firda juga adalah seorang cewek. Agh,,,,
Kalau boleh kakak tahu, apa yang melatar belakangimu melakukan ini?
Kakak. Setahun kemarin aku menjalin kisah asmara dengan seorang pria. Aku sangat mencintai dan menyayanginya. Hari-hari yang kami lalui kala itu penuh dengan canda dan kebahagiaan. Akan tetapi, aku tak habis pikir seorang yang sangat kupercaya, seorang yang sangat berarti dalam hari-hariku tega melukai perasaanku. Betapa sukarnya kujalin tali persahabatnku yang sekian tahun dan itu hanya berakhir hanya dalam hitungan menit. Saat aku mendapatinya bermesraan dengan kekasihku berdua. Awalnya aku tak pernah percaya itu, namun setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri barulah aku percaya. Sakit dan kecewa yang kurasakan atas perbuatan mereka. Dari kejadian itulah akhirnya aku berusaha untuk belajar tidak mencintai pria dan ingin belajar dan merasakan untuk mencintai seorang wanita. Maka inilah akhirnya. Aku merasakan ketulusan itu berasal dari diriku sendiri seorang wanita. Jadi, kalau aku mencintai wanita pasti perasaan tulusnya itu akan sama denganku.
    Astagfirullah,,,,
Em,,,aku tak bisa banyak berkomentar akan ini dek Karena itu sudah nalurimu. Akan tetapi, aku sangat berharap suatu saat nanti kamu bisa mengubah hal ini. Dan kalau sekarang kamu sangat menyayangi firda berpikirlah terlebih dahulu. Saat ini bukannya firda lagi menjalin hubungan dengan briyan buat apa kamu memaksakan perasaannya untuk membalas cintamu. Jangan sampai nantinya kamu yang akan lebih merasakan sakit karena cintamu yang tak terbalas.
***
Hari berganti hari, demikian juga dengan bulan. Aku merasakan hal yang aneh dengan orang-orang yang tinggal di rumahn ini. Bagaimana tidak, orang-orang yang ada di rumah sepertinya sangat ilfeel melihat perilaku firda dan grian yang semakin hari makin menunjukkan dan meyakinka bahwa mereka berdua benar terikat hubungan cinta terlarang. Aku jadi khawatir, bagaimana nantinya jika salah satu dari orang rumah bertanya padaku? Karena, aku adalah satu-satunya orang yang sangat dekat dengan mereka berdua. Tapi, sekalipun aku dekat dengan mereka aku tidak tahu pasti kalau mereka memang terikat hubungan cinta terlarang. Meskipun grian juga sudah cerita tapi, belum tentu dengan firda.
Huff,,,, Tapi, apakah hal seperti ini itu akan terus mereka lakukan ya? Tuhan luar biasanya engkau dalam segala sesuatuMU. Kini aku percaya tiada hal yang tak mungkin jika itu adalah kehendakmu.
Hai,,,,nglamun saja.
Afiqa? Kamu apa-apaan sih buatku kaget saja.
Ya, maaf. Habisnya kamu dari tadi aku perhatikan melamun mulu. Ada apa sih? Oh ya, si firda sama si grian kamana?
Agh,,,,kamu kok nanyanya ke aku sih. Emang aku mamanya apa.
Nggak begitu juga sih. Kamu kan yang paling dekat dengan mereka.
“em,,,,sepertinya mereka pergi kuliah”
Oooooo,,,,
***
Hari ini hari senin, aku bangun lebih awal dari teman-temanku yang lain. Aku khawatir jangan sampai aku telat. Cuaca sepertinya sangat tidak bersahabat. Sekitar pukul 07:30 aku berangkat ke kampus dengan teman-temanku. Menuju perjalanan ke kampus mereka selalu mempertanyakan tentang kedekatan firda dengan grian. Mereka mengatakan bahwa ada yang aneh di antara mereka berdua. Karena asyik cerita sehingga perjalanan menuju kempus pun tidak terasa. Bertiga aku, nina, dan Afiqa masuk ruangan kelas. Dua jam kemudian mata kuliah untuk hari ini sudah selesai. Awalnya aku ingin cepat pulang setelah usai belajar. Karena, di rumah aku masih punya banyak kegiatan yang harus aku selesaikan. Akan tetapi hujan deras dan kilat disertai guntur mengguyur kota maksassar dan sekitarnya, akhirnya jadi tertunda. Maka berlahan tapi pasti aku berjalan menuju tempat yang dapat mengayomiku di sudut teras kampus menunggu redahnya hujan.
Sudah sekitar lima menit hujan belum juga redah.
Agh,,,bagaimana cara kita pulang?
Kita tunggu saja sampai redah. Bersamaan Afiqa dan Nina menjawab.
Eeehhh,,,coba deh kamu perhatikan siapa yang  berjalan di tengah derasnya hujan di ujung jalan sana?
Aku dan nina spontanitas melongok.
“hem,,,itukan grian fiqa”?
Yah kamu betul. Siapa ya kira-kira yang akan dia susul?
Kita lihat saja nanti.
Beberapa menit kemudian dari derasnya air hujan yang turun grian yang tadinya sendiri kini telah jalan berdua. Ternyata firdalah yang dia jemput.
Hem,,,,luar bisanya grian. Grian ternyata benar sangat menyayangi firda. Buktinya hujan deras dan kilat yang disertai guntur pun tak dia hiraukan demi seorang firda yang sangat di sayanginya. Tapi sayang, apa yang tengah grian inginkan terkadang hanya berakhir pada rasa kecewa karena, firda yang terkadang mendiamkan grian tanpa sebab. Tapi, buat apa aku pusingi mereka itukan hak mereka. Agh,,,tapi nggak baik juga mereka kan sama-sama cewek.
“ayo kita pulang” afiqa dan nina membangunkanku dari lamunan.
Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya sampailah aku dan temen-temanku yang lain di rumah. Saat aku masuk ruangan tengah kudapati grian lagi bercerita dengan firda. Aku sempat nguping pembicaraan mereka.
” kenapa kamu tidak pernah mengerti dengan perasaanku selama ini”dan kata-kata itu diiringi isak tangis grian.
Ada apa ya, dengan mereka? Apa mereka lagi ada masalah? Kenapa wajah firda cemberut? Aku yakin mereka pasti ada masalah.
Emmm,,,,, kasihan grian!
 Luar biasanya pengorbanan yang telah dia lakukan untuk firda. Tapi, sayangnya firda tak pernah hargai itu.
“Grian.......cukup”
Aku terkejut mendengar teriakan firda yang tiba-tiba itu.
Apa maksud kamu kata cukup itu? Apa ini akhir dari semuanya? Cobalah firda kamu sedikit menghargai dan mengerti aku. Aku sangat bmencintaimu dan aku takut kehilangan kamu dan kalaupun kamu nggak suka lagi sama aku,,,,,
“ plese,,,,,tetaplah anggap aku ada janagn kau mendiamkanku seperti ini.
Aghh,,,,,,
Aku tau dan aku sadar firda, apa yang aku lakukan kepadamu bukanlah hal yang wajar dan kalu orang-orang tau akan ini pasti mereka akan nggak suka dengan apa yang kita jalani. Tapi, kenapa kalaupun kamu juga tak suka dengan semua ini kamu memberi harapan dan respon dan kenyataannya sekarang harus seperti ini. Asal kamu tau selama ini aku selau menutup-nutupi semua dari orang-orang dan kalaupun aku ketahuan itu cukup aku dan jangan kamu. Biarkanlah malu, rasa sakit, dan rasa kecewa atasmu cukup aku yang menanggung. Sekarang aku hanya ingin kamu menghargaiku sedikit saja. Jangan terlalu membuat luka dalam perasaanku.
Agh,,,,,,sudahlah grian tinggalkan aku biarkan kita seperti semula kala bertemu dulu.
Brakkk,,,,,
Grian membanting kursi lalu pergi dan berlalu entah kemana.
***
Matahari seolah akan kembali pada perpaduannya. Tapi, grian yang pergi dari tadi belum juga kembali.
“ kemana dia???
 Aku khawatir dengannya. Bagaimana tidak, aku tau benar grian kalau lagi dalam keadaan emosi dan galau apapun akan dia lakukan. Pernah aku mendapatinya darah mengucur di pergelangan tangannya pas pada bagian nadi. Aku juga heran dengan cara dia yang senekat ini. Dia tidak pernah mempedulikan apa yang akan terjadi dengan dirinya. Kalau dia telah mengeluarkan dara dia akan merasa puas. Sungguh luar biasa pengorbanan grian terhadap cintanya meski itu hanyalah cinta terlarang. Aku semakin khawatir dengan grian saat azan magrib sudah berkumandang dan grian pun belum juga pulang. Kutanya orang-orang rumahpun mereka juga bilang tidak tahu. Lalu, kuberanikan diri bertanya ke firda.
“ emm,,, firda kamu tahu nggak grian pergi kemana?
“ nggak tahu juga kakak”.
Oh,,,,ku kira kau tahu. Kalau boleh tahu ada apa kamu dengan grian tadi?
“nggak ada apa-apa kok. Griannya saja yang nggak mau mendengarkan penjelasan aku.
Maksudnya????
Tiba-tiba hpku berdering dengan nada sms.
Ternyata sms send all dari grian yang isinya.
“ sudah cukup aku dikhianati dengan orang yang sangat aku sayangi. Bukannya aku mengungkit akan semua pengorbanan yang pernah aku lakukan. Hanya saja aku ingin dia itu tahu bagaimana aku selama ini terhadap dirinya.tak pernah kupandang panas, hujan, sakit dan segalanya kala dia butuh akupun lakukan. Sekarang dia tak lagi mengerti aku setelah mengenal seseorang yang mungkin lebih dariku. Thanks sudah menghancurkan perasaanku”.
Setelah kubaca pesan itu, segera aku tanya balik.
“ kamu ada dimana dek?
“ada dikampus kak”
Apa?????
Kamu tahu ini sudah jam berapa grian? Ayo kamu sekarang juga pulang. Sudahlah nggak usah terlalu dijadikan beban hal itu. Kamu harus percaya akan ada yang lebih baik dari semua ini.
Sudah sekitar lima belas menit pesan terakhirku tak jugga di balas oleh grian. Aku semakin khawatir dengannya. Spontanitas aku beranjak dari tempatku lalu berlari menuju kampus yang jaraknya tak jauh dari rumah tempat tinggalku. Sudah sekitar lima menit aku keliling ruangan DG dan DH tapi aku juga belum menjumpai grian. Tak berhenti sampai disitu, kuteruskan pencaharianku walaupun yang sebenarnya ada rasa takut menyelubungiku, mengingat cerita teman-teman tentang kampus yang katanya banyak hantunya dan sebagainya. Saat aku akan menuju pelataran bestra aku lewat di dekat jurusan disana aku melihat sesosok duduk dengan kepala menunduk lemas bersandar di sudut ruangan. Saat aku telah ada di hadapan sesosok itu spontanitas aku teriak.
    “grian,,,!!!!!! Apa yang kamu lakukan?
 Apa yang sedari tadi aku khawatirkan benar terjadi kini kudapati tangan grian telah berlumuran darah segar akibat benda tajam ,terutama bagian nadi .Nampaknya, grian telah melakukan lagi kegiatan tololnya.
“Astaga,,,,,,,,,,
“grian!!!
Kamu sadar tidak dengan apa yang kamu lakukan. Perbuatanmu ini bukannya membuatmu bahagia tapi, menderita. Kamu pikir setelah kamu rela melakukan ini firda bakalan peduli sama kamu nggak kan? Buktinya hal tolol ini sudah sering kamu lakukan bukan? Tapi, apa respon firda.
“kakak,,,,
Aku sakit hati atas firda. Tapi, aku tak bisa kalau untuk kehilangan firda atau pun jauh dari firda. Tolong katakan pada firda sampai kapan pun aku tak akan pernah melupakannya dan katakan pada seseorang yang saat ini firda banggakan tolong jaga firda baik-baik dan jangan sampai khianati firda. Satu lagi kak katakan ke firda biarlah rasa malu, rasa sakit, dan rasa kecewa cukup aku yang rasakan. Semoga saja firda tidak pernah menyesal dengan pilihannya yang baru. Aku berkata seperti ini karena, aku tahu sifat seseorang yang sangat firda banggakan kini. Aku memang tak lebih dari dia tapi, jauh sebenarnya aku menyimpan sejuta ketulusan yang tidak dia miliki. Aku tahu cintaku terlarang tapi, aku tak punya pilihan. Biarlah kampus ungu ini dan kakak beserta benda tajam ini menjadi saksi ketulusanku padanya.